Senin, 11 Juni 2012


Laporan Keuangan (Financial Statement)

Sebelum pembahasan mengenai laporan keuangan, ada hal penting yang harus dipahami terlebih  dahulu,yaitu Jenis-jenis perusahaan.Karena perbedaan jenis perusahaan berpengaruh kepada format dan perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam laporan.

Jenis-jenis Perusahaan
 Jenis-jenis perusahaan  berdasarkan  pemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1.      Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya     status hukum perusahaan berbentuk UD (usaha dagang),CV (commanditaire verschop), PD (perusahaan dagang) dan sebagainya.
2.      Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham  yang dimiliki  oleh banyak  orang, yang disebut  pemegang  saham.  Status  hukum  PT harus mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI.

Selanjutnya perlu dipahami adalah jenis perusahaan dilihat dari bidang usaha, yang mana terbagi atas 3 macam, yaitu :
1.      Perusahaan  Jasa (Service Company),  yaitu perusahaan  yang bergerak  dalam  bidang    penjualan  jasa keahlian.  Contoh  seperti  kantor  akuntan  publik,  usaha  salon,  usaha bengkel, bank,  asuransi,  lembaga  pendidikan,  sekolah,  universitas,  klinik  dokter, kantor notaris, perusahaan leasing, rumah sakit, usaha rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, usaha jasa pengiriman,dan sebagainya.
2.      Perusahaan Dagang (Trading Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang  membeli dan menjual barang dagangan. Contoh  seperti showroom atau dealer motor, apotik, toko elektronika, toko grosir, supermarket,  minimarket, toko sparepart,   toko pakaian, distributor, dan sebagainya.
3.      Perusahaan  Industri (Manufacture),  yaitu  perusahaan  yang  mengolah  bahan  baku    menjadi barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti restaurant, usaha  catering,  kerajinan  mebel, usaha  furniture,  pabrik  semen,  pabrik  pasta  gigi, pabrik permen/coklat, pabrik lampu pijar, dan usaha home industri lainnya.

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan  keuangan  adalah  sekumpulan  informasi  keuangan  perusahaan  dalam suatu  periode tertentu  yang  disajikan  dalam  bentuk  laporan  sistematis  yang  mudah dibaca dan dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan.


Unsur Laporan Keuangan

Unsur utama Laporan Keuangan terdiri dari :
1.  Laporan Laba Rugi ( Income Statement )
2.  Laporan  Perubahan  Ekuitas  (untuk  perusahaan  perseorangan)  (Capital  Statement)
     atau Laporan Saldo Laba (untuk perseroan terbatas) (Retained Earning Statement)
3.  Neraca ( Balance Sheet )
4.  Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement )
5.  Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan gambaran singkat dan bentuk umum masing- masing unsur laporan keuangan diatas.

Laporan Laba Rugi ( Income Statement )

Laporan  laba  rugi  adalah  suatu  laporan  sistematis  yang  menggambarkan  hasil operasi perusahaan  dalam  suatu  periode  waktu  tertentu.  Hasil  operasi  perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban- beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan  dengan  beban  yang  dikeluarkan  untuk memperoleh  penghasilan  tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip ‘Matching’.
Bentuk Laporan Laba Rugi
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu  Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.
Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step)  - Perusahaan Jasa

‘NAMA PERUSAHAAN JASA’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Pendapatan Usaha                                                                                                                  Rp. 50.000.000,-
Beban Usaha :

Beban gaji karyawanBeban sewa kantor
Rp. 8.000.000,- Rp. 4.000.000,-

Beban listrik, telepon dan air
Beban penyusutan Beban lain-lain Jumlah beban usaha
Rp. 2.000.000,-
Rp. 2.000.000,- Rp. 1.000.000,-
                                                    Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha                                                                                                                             Rp.31.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :
   Pendapatan bunga                                Rp. 1.000.000,-
   Pendapatan jasa giro                           Rp.    500.000,-
Jumlah pendapatan luar usaha                                                            Rp.   1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
  Beban bunga pinjaman                        Rp.      800.000,-
  Denda keterlambatan                          Rp.    200.000,-
  Jumlah biaya luar usaha                                                    Rp.   1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha                                                                                             Rp.      500.000,-
Laba bersih sebelum pajak                                                                                               Rp.31.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran                                                                     Rp.  4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                                                                 Rp.27.000.000,-
Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang

‘NAMA PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Penjualan kotor (bruto)Retur penjualan
Rp.   2.000.000,-
Rp. 80.000.000,-
Penjualan bersih (neto)

Rp.   3.000.000,-Rp. 77.000.000,-
Harga pokok penjualan :
Persediaan barang dagangan (awal)
Rp. 25.000.000,-Rp. 40.000.000,-

Pembelian barang daganganOngkos angkut pembelian
Rp.   1.500.000,-

Potongan penjualan                                                     Rp.   1.000.000,-
Retur pembelian            Rp. 2.000.000,-
Potongan pembelian                                                   Rp.    1.000.000,-
Pembelian bersih
Rp. 38.500.000,-

Barang siap dijual
Rp. 63.500.000,-
Persediaan barang dagangan (akhir)
Rp. 33.500.000,-
Harga pokok penjualan

Rp. 30.000.000,-
Laba kotor

Rp. 47.000.000,-
(Rp. 3.000.000,-)
Laba kotor    (pindah dari halaman sebelumnya)Beban Usaha :Beban penjualan  Beban gaji karyawan penjualan
Rp. 3.000.000,-Rp. 2.500.000,-
Rp. 47.000.000,-
Beban promosiBeban penjualan    lain-lainBeban administrasi & umum:
Rp. 500.000,-
 Beban gaji karyawan kantoroBeban sewa kantor
Rp. 2.000.000,-Rp. 4.000.000,-
Beban listrik, telepon dan airoBeban penyusutanBeban lain-laino   Jumlah beban usaha
Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 1.000.000,-
Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha

Rp. 28.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :


Pendapatan bunga   Pendapatan jasa giro
Rp. 1.000.000,-Rp.    500.000,-

Jumlah pendapatan luar usaha                                               Rp.   1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
  Beban bunga pinjaman                                       Rp.      800.000,-
   Denda keterlambatan                                          Rp.    200.000,-
   Jumlah biaya luar usaha                                                           Rp.   1.000.000,-
  Pendapatan / Biaya luar usaha                                                                                             Rp.         500.000,-
Laba bersih sebelum pajak                                                                                               Rp.28.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran                                                                      Rp.  4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                                                                 Rp.24.000.000,-
Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements )
Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Perseorangan

“NAMA PERUSAHAAN”
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Ekuitas  (awal)                                                                                                             Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                     Rp. 24.000.000,-
Prive ( Drawing )                                                           Rp. 10.000.000,-
Penambahan modal                                                                                   Rp.   14.000.000,- Ekuitas (akhir)                                                                                                                            Rp. 214.000.000,-
Laporan Saldo Laba ( Retained Earning Statements )
Contoh : Laporan Saldo Laba untuk Perseroan Terbatas (PT)

“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN SALDO LABA
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Saldo Laba  (awal)                                                                                                     Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                     Rp. 24.000.000,-
Deviden                                                                           Rp. 10.000.000,-
Penambahan Laba Ditahan Periode Berjalan                                    Rp.   14.000.000,-
Saldo Laba  (akhir)                                                                                                                Rp. 214.000.000,-
Neraca ( Balance Sheet )
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.
Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris, dimulai dari :
Nama Perusahaan;
Neraca;
Tanggal Neraca ( “Per tanggal 31 Januari “)
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perusahaan Perseorangan Usaha Jasa

“NAMA PERUSAHAAN PERSEORANGAN”
N  E  R  A  C  A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
Hutang Lancar:
Kas ditangan                                       15.000.000
Hutang usaha                                           81.000.000
Bank                                                      45.000.000
Hutang biaya                                               8.000.000
Deposito                                            100.000.000
Hutang pajak                                               2.000.000
Piutang usaha                                    60.000.000
Hutang bank                                              50.000.000
Piutang wesel                                     10.000.000
Uang muka penjualan                             10.000.000
Perlengkapan                                        3.000.000
Jumlah hutang lancar                           151.000.000
Biaya dibayar dimuka                         5.000.000

Pajak dibayar dimuka                       3.000.0000
Hutang Jangka Panjang:
Jumlah aktiva lancar                      241.000.000
Hutang bank                                            100.000.000
Investasi Jangka Panjang:
Hutang hipotik                                         100.000.000
Saham                                                  30.000.000

Obligasi                                                50.000.000
Jumlah hutang jangka panjang          200.000.000
Jumlah Investasi Jk Panjang         80.000.000

Aktiva Tetap :
Ekuitas:
Tanah                                                 200.000.000
Modal Pemilik                                        550.000.000
Bangunan                                          300.000.000

Kendaraan                                           50.000.000
Jumlah modal                                        550.000.000
Peralatan Kantor                                20.000.000

Furniture                                               10.000.000

Jumlah Aktiva Tetap                       580.000.000

JUMLAH AKTIVA                            901.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN  & MODAL   901.000.000
Contoh : NERACA  ( bentuk skontro )– Perseroan Terbatas Usaha Dagang
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
N  E  R  A  C  A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
Hutang Lancar:
Kas ditangan                                       15.000.000
Hutang dagang                                         81.000.000
Bank                                                      45.000.000
Hutang biaya                                               8.000.000
Deposito                                               50.000.000
Hutang pajak                                               2.000.000
Piutang dagang                                  60.000.000
Hutang bank                                              50.000.000
Piutang wesel                                     10.000.000
Uang muka penjualan                            10.000.000
Persediaan barang dagangan       53.000.000
Jumlah hutang lancar                           151.000.000
Biaya dibayar dimuka                          5.000.000
Hutang Jangka Panjang:
Pajak dibayar dimuka                          3.000.000
Hutang bank                                              30.000.000
Jumlah aktiva lancar                      241.000.000
Hutang hipotik                                           40.000.000
Aktiva Tetap :
Hutang obligasi                                        50.000.000
Tanah                                                 200.000.000
Jumlah hutang jangka panjang          120.000.000
Bangunan                                          300.000.000

Kendaraan                                           50.000.000
Ekuitas:
Peralatan Kantor                                20.000.000
Modal saham                                          400.000.000
Furniture                                               10.000.000
Laba ditahan                                           150.000.000
Jumlah Aktiva Tetap                       580.000.000
Jumlah modal                                        550.000.000


JUMLAH AKTIVA                            821.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN  & MODAL   821.000.000

Laporan Arus Kas ( STATEMENT OF CASH FLOW )

Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.
Komponen laporan:
- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank
- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.
- Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas
- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan  investasi  dan     pendanaan.  Contoh:  penjualan  barang  dan  jasa,  penerimaan royalty,   fee,   komisi   atau   lainnya;  pembayaran   kepada   pemasok/supplier   atau karyawan.
- Aktivitas Investasi,  adalah aktivitas perolehan dan pelepasan  aktiva jangka panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.
Metode  yang  digunakan  untuk  menyusun  Laporan  Arus  Kas  adalah  Metode  Langsung
(Direct  Methods). Contoh:
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN ARUS KAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan uang dari pelanggan
xx

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
xx
Kas yang dihasilkan operasi
xx
Pembayaran bunga
(xx)
Pembayaran pajak penghasilan
(xx)
Arus kas sebelum pos luar biasa
xx
Penerimaan kas lain-lain (misal premi)
xx
Arus kas bersih dari aktivitas operasi

xx




Rasio keuangan dapat dibagi ke dalam lima bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu :
1.      Rasio Likuiditas, mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2.      Rasio Aktivitas, mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.
3.      Rasio Solvabilitas, mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4.      Rasio Profitabilitas, melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas).
5.      Rasio Pasar, melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan.

 Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan

Haruslah dibedakan antara pengertian Laporan keuangan (financial reporting) dan laporan keuangan (financial reports). Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen (statement) dan laporan (report).

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
  • Dapat Dipahami
  • Relevan
  • Keandalan
  • Dapat diperbandingkan